Balada si Kantong Montah


Seduduknya saya di pesawat, selembar kertas yang menyembul di kantong kursi di depan saya menarik perhatian saya. Kantong Montah. Saya mencibir, merasa sudah cukup modern untuk melakukan ritual kuno semacam muntah dalam sebuah perjalanan. Saya tidak akan muntah. Saya jamin. Toh pada penerbangan saya yang pertama, beberapa bulan lalu ke Singapura, saya tidak muntah kok. Naik pesawat tidak sememualkan yang saya prediksi sebelumnya. Hahahaha.. saya malu sendiri kalau menceritakan hal ini. Delapan jam berlalu dengan aman, tapi siapa tahu, rasa eneg di dalam lambung saya justru naik ketika kami akan mendarat di Bandara Madina. Untung saja, saya tidak jadi menjejali si Kantong Montah dengan ragam makanan yang tidak saya makan untuk di bawa ke hotel (serius.. ide NO to the RAK itu sempat melintas di kepala saya :D). Teorinya itu, memuntahkan isi perut adalah langkah tepat yang perlu diambil ketika merasa mual dan pusing. Maka tanpa memperdulikan sekitar, saya mempersilakan si Kantong Montah untuk menjalankan tugasnya. Menampung isi perut saya.. haha.. hoeeeekksss…
Itu baru muntah sesi pertama. Tadinya saya sudah merasa lebih baik setelah muntah saat landing di bandara. Tetapi, bak sinetron yang tayang di televisi, ini muntah tidak mau kalah saing, masih bersambung pula rupanya ia. Kami menuju hotel Movenpick di Madinah dengan menggunakan bus. Asam lambung sudah naik ke mulut. Keringat dingin sudah membasahi punggung saya. Tidak nyaman sekali rasanya. Maka dengan mengesampingkan rasa malu di hadapan khalayak ramai yang belum saya kenal, saya memberanikan diri bilang sama ustad Zainal dengan penampilan bak artis sinetron yang sedang acting sekarat, “Ustaad..ada kantong plastic?? Saya mau.. hppp..” Saya menunjuk mulut saya yang saya katupkan, mengisyaratkan bahwa muntah ini sudah tak tertahankan lagi.. Alhamdulillah, pak ustad punya plastic. Besar pula kantong plastiknya… *memicingkan mata ke ustad sambil ngebatin,, “Maksut lohhh??? Muntahh gw bakalan segambrengg getooohhh??” hahaha.. sudahlah.. abaikan.. :D Saya jadi jemaah terakhir dalam bus yang turun belakangan. Tapi rasanya sungguh jauuh lebih baik. Alhamdulillah..


Pesan moralnya: Mual, pusing, dan kepingin muntah adalah tiga hal yang tidak dapat diabaikan dalam perjalanan. Baik darat, laut, maupun udara. Baik pagi, siang, maupun malam. Baik sudah makan, belum makan, ataupun pas makannya kekenyangan. Jadi alangkah baiknya untuk selalu siap sedia Kantong Montah atau kantong plastik pada setiap perjalanan yang anda lakukan. Sekian.

Yeaaayyy…akhirnya ngrasain juga apa yang orang sering bilang JetLag ^_^ #toyor ahhh

No comments:

Post a Comment